Sabtu, 03 Juni 2017

Discover of Amazing Pacitan (DAP) Day 1 - Visited Kota Pacitan

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum people

Berbicara tentang Pacitan, apa yang ada di benak anda?. Mungkinkah sebagian dari kita bahkan tidak mengetahui apa itu Pacitan? dimana itu Pacitan? dan apa sih sebenarnya Pacitan itu?.

Pacitan merupakan sebuah Kabupaten yang terletak di Ujung selatan Provinsi Jawa Timur, berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri, Ponorogo dan Samudra Hindia. Pacitan mungkin familiar dengan sebutan tempat lahirnya Bapak Presiden ke 6 yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebagian dari orang awam yang mengetahui tentang Kota Pacitan menyimpulkan bahwa Pacitan adalah Kota kecil di Ujung Provinsi yang jauh dari kata hingar-bingar dan "glamor". But please, don't under estimate about Pacitan, karena Pacitan memang punya daya tarik yang berbeda dari tempat yang lain.
Hapuskan dalam benak anda jika masih berpikir bahwa Pacitan ini Kota Minus, Pacitan ini Kotanya Kecil, Pacitan Kota Sepi. ohh big no. Saya secara diam-diam mengagumi tempat ini. Tidak hanya karena keramahan masyarakatnya, namun juga apapun didalamnya, mulai dari budaya, kekayaan alam, wisata, kuliner, bahkan aksen dan logat orang Pacitan. Seperti anak muda yang baru mengenal cinta, saya cinta mati dengan Pacitan (bukan berlebihan sepertinya), bukan berarti saya tidak mencintai tempat lahir saya. Tetapi memang Pacitan mempunyai ruang tersendiri dalam history saya. ahh terlalu banyak moment disana.

Saya berkesempatan mengunjungi Kota Pacitan untuk bebapa kali, semuanya berkesan dan masih saya ingat setiap kejadian tersebut. Bahkan kenangan ketika saya berumur enam tahun terjatuh di selokan ketika mencari buah cerry, saya memakai rok warna kuning saat itu, bahkan ketika menulis ini saya seperti masih bisa mencium bagaimana bau selokan berwarna hitam pekat tersebut (iyuhhh wkwkwkw). Baiklah lupakan tentang moment yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya tersebut. Mungkin saya akan lebih membahas tentang lima hari perjalanan menemukan (discover) Pacitan. Kenapa saya mengatakan "menemukan" Pacitan, karena dalam perjalanan 5 hari tersebut saya mengetahui dan menemukan surga tersembunyi di Bumi Pacitan.

Baiklahh, untuk permulaan perkenalkan teman-teman saya, yang menemani dalam suka maupun duka, kehujanan, kepanasan, lelah itu pasti, tapi mereka yang tidak pernah sekalipun mengeluh sedikitpun, bahkan selalu terbuka tentang apapun terhadap saya, selalu menolong saya, membantu, memberi tumpangan bahkan makan, uucchh kalian terbaik :*.



Perkenalkan saya si gadis manis berjilbab kuning dan berkaca mata. Mbak Yussi si jilbab coklat yang lahir di Pacitan, tapi besar di Ponorogo dan  Mas Rudin sebagai tour guide saya sebagai orang asli Pacitan. We are classmate yeyyy. 


Saya menempuh perjalanan dari Malang-Pacitan selama 10 jam (aamaajingg saudara), saya memilih menggunakan travel karena faktor kenyamanan, keamanan dan tentunya tarif yang cukup murah, sekitar 90 ribu rupiah saja, untuk harga mahasiswa. Perjalanan yang cukup membuat punggung pegal ya, tapi sebenarnya Malang-Pacitan bisa ditempuh dengan 7 jam perjalanan dengan kendaraan Pribadi. Tapi, karena transportasi yang saya gunakan adalah angkutan umum, jadi "mohon bersabar ini ujian". So Far So Good, dengan ijin Allah saya sampai di Pacitan dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Pertama memasuki Kabupaten Pacitan yang sebagian wilayahnya pegunungan kapur dan bukit, semua lelah terganti dengan perasaan lega karena "yey I have arrived Pacitan". Setelah memasuki Kota Pacitan, saya turun di Kantor Travel dan berganti kendaraan dengan sepeda motor, karena tujuan saya adalah Desa Punung yang letaknya paling selatan Kabupaten Pacitan, alangkah lebih murah jika naik sepeda motor daripada membayar charge ke punung sebesar 50 ribu rupiah. 

Hanya dengan bermodal sedikit kuota, saya menghubungi mas tourguide sekaligus berperan sebagai teman explore yaitu Mas Rudin untuk menjemput saya. Perjalanan Kota Pacitan-Punung bisa ditempuh 30 menit saja, karena waktu itu malam hari, pemandangan kota Pacitan tidak terlalu terlihat dari jalan perbukitan menuju Desa Punung. Sekedar informasi, jalanan menuju Desa Punung masih kurang pencahayaan, dan dengan medan yang berkelok-kelok dan curam, saya sarankan untuk hati-hati dan berdoa takutnya liyat sesuatu yang nggk diinginkan (wkwkwkwk). Perjalanan 30 menit yang dibumbui drama dan nostalgia. Waktu itu hujan deras dan kami berdua sempat berteduh di pos jaga pinggir jalan. Saya ingat waktu sembar menunggu hujan, saya memakan bekal dari rumah dengan menu ayam fillet crispy. Singkat cerita setelah hujan reda kami melanjutkan perjalanan dan sampailah di Rumah Mbahnya Mbk Yussi yang ada di Desa Punung, dan disitulah tempat saya tidur beberapa hari, makan dan mandi. Informasi tambahan, Rumah Mas Rudin Juga berada di Desa Punung, sekitar 100 meter dari Rumah Mbahnya Yussi. hmmm How lucky i am?, dapet sepaket teman main dan ternyata mereka tetanggaan, mungkin kalian bisa saja berjodoh, wkwkwkwk. 
⥲💛
Oke, untuk hari pertama saya lalui dengan sedikit mengenal tentang Kabupaten Pacitan dan perjalanan fenomenal perdana saya ciieeee. Saya ingin benar-benar mengupas tentang tempat-tempat yang saya kunjungi di Pacitan, inshaAllah di post selanjutnya. hari ini cukup anda mengetahui sekilas tentang Pacitan dan bagaimana bisa saya sampai di Pacitan. see you next time. 

Terima Kasih 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe

Labels

Flickr